Jumat, 25 Mei 2012

Cerita Guruku Sayang.....


Wajah tua berat berkerut
Air muka menyamai desir sore kelam ketika gerimis
Ingat mulut – mulut yang ternganga lapar
Gaji disaku hanya mampu beli beras sekilo
Apa yang harus dilakukan?
Apa yang yang harus kulakukan?
Kutengadah punggungan langit
Sepi memagut berkelok kelok
Aku sudah menonggak miliaran generasi muda
Aku jua sudah menelurkan jutaan manusia berdasi
Dan aku pun tak luput menanamkan nilai - nilai agama pada mereka
Namun nasibku kini hanya bergantung pada gelar es es itu
Gelar yang tak mampu bersua dengan nama singkatku
Berbelas – belas tahun membaui abu kapur tulis
Dari jaman bapak bapaknya bapakmu
Dan aku hanya tetap manusia tua di pelosok negeri yang mengemban tugas mulia
Tugas mulia yang akan kuemban sampai jiwa terpental menghilang
Menghilang bersama ribuan ton abu kapur tulis yang telah digores tangan keriput ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar